PERBEDAAN JUMLAH RETIKULOSIT SEBELUM DAN SESUDAH 7 HARI PENGOBATAN PADA ANEMIA DEFISIENSI Fe DI RSUD ARIFIN AHMAD PEKANBARU

HELDA, SYAHENDRA (2020) PERBEDAAN JUMLAH RETIKULOSIT SEBELUM DAN SESUDAH 7 HARI PENGOBATAN PADA ANEMIA DEFISIENSI Fe DI RSUD ARIFIN AHMAD PEKANBARU. Skripsi thesis, Universitas Perintis Indonesia.

Text HELDA D4.pdf Download (2MB)

Abstract

Anemia defisiensi besi adalah merupakan akibat utama dikarenakan oleh kehilangan darah atau asupan besi tidak memadai. Anemia ini disebut anemia mikrositik hipokrom. Retikulosit adalah sel eritrosit muda yang tidak memiliki inti dan mengandung sisa RNA dalam sitoplasma. Pemeriksaan jumlah retikulosit merupakan indicator aktivitas sum-sum tulang, banyaknya retikulosit dalam darah tepi menggambarkan eritropoesis yang hampir akurat. Peningkatan jumlah retikulosit di darah tepi menggambarkan produksi eritrosit dalam sum-sum tulang juga meningkat ,pada pemberian preparat besi selama 10-14 hari ditujukan untuk mengembalikan kadar retikulosit dalam tubuh kembali normal. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menghitung jumlah retikulosit sebelum dan sesudah 7 hari pengobatan pada anemia defisiensi Fe, dan melihat adanya tidaknya perbedaan jumlah retikulosit sebelum dan sesudah 7 hari pengobatan. Jenis penelitian ini deskriptif,dimana membedakan jumlah retikulosit sebelum dan sesudah 7 hari pengobatan anemia defisiensi Fe. Berdasarkan hasil pemeriksaan dari 32 responden keseluruhan mengalami peningkatan jumlah retikulosit sesudah 7 hari pengobatan. Rata-rata jumlah retikulosit sebelum pengobatan adalah 1,4 % dan sesudah 7 hari pengobatan adalah 1,7 %, sehingga peningkatan sebesar 0,3%. Hasil uji kolmogrov- smirnov didapatkan hasil data berdistribusi normal, kemudian dilanjutakan dengan uji beda paired sample t-Test didapatkan nilai signifikansi 0,000.sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan jumlah retikulosit sebelum dan sesudah 7 hari pengobatan anemia defisiensi Fe

Actions (login required)

View Item