PENGARUH PENAMBAHAN TERUNG BELANDA (Solanum betaceum) TERHADAP MUTU ORGANOLEPTIK DAN KADAR KALSIUM, FOSFOR PADA PUDING KURMA (Phoenix dactylifera) SEBAGATI JAJANAN ANAK SEKOLAH

RONSES ADHA, RONSES (2020) PENGARUH PENAMBAHAN TERUNG BELANDA (Solanum betaceum) TERHADAP MUTU ORGANOLEPTIK DAN KADAR KALSIUM, FOSFOR PADA PUDING KURMA (Phoenix dactylifera) SEBAGATI JAJANAN ANAK SEKOLAH. Skripsi thesis, Universitas Perintis Indonesia.

Text Ronses Adha.pdf Download (45MB)

Abstract

Puding adalah makanan yang terbuat dari rumput laut, diolah dengan cara penambahan air sehingga menghasilkan gel dan tekstur yang lembut. Puding biasanya disajikan sebagai snack dan dikonsumsi sebagai makanan penutup. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis kadar kalsium, kadar fosfor dan uji organoleptik puding kurma (Phoenix dactylifera) dengan penambahan terung belanda (Solanum betaceum) sebagai jajanan anak sekolah. Penelitian ini dilakukan di STIKes Perintis Padang dan UPTD Laboratorium Kesehatan Padang. Pengamatan subjektif yang dilakukan uji kesukaan dan mutu hedonik dengan 25 orang panelis. Metode penelitian eksperimen dalam bentuk Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 kali pengulangan, empat perlakuan. Analisis uji statistik menggunakan analisa sidik ragam (ANOVA) pada taraf 5%. Jika terdapat perbedaan antar perlakuan, dilanjutkan dengan uji Duncan New Multple Range Test (DNMRT) pada taraf 5%. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa puding kurma dengan penambahan terung belanda 15g merupakan puding yang paling disukai panelis. Kadar kalsium pada perlakuan ini yaitu sebanyak 1.821 mg/kg dan fosfor 315 mg/kg. Disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian puding kurma dengan penambahan terung belanda dengan sasaran panelis langsung kepada anak sekolah sehingga dapat mengetahui pengaruh pemberian puding kurma dengan penambahan terung belanda sebagai jajanan anak sekolah.

Actions (login required)

View Item