Hubungan diet, pola aktifitas, dan kejadian stress pada pasien hipertensi dengan kekambuhan hipertensi di poli klinik interne RSAM Bukittinggi tahun 2014

BURHANUDIN, BURHANUDIN (2014) Hubungan diet, pola aktifitas, dan kejadian stress pada pasien hipertensi dengan kekambuhan hipertensi di poli klinik interne RSAM Bukittinggi tahun 2014. Skripsi thesis, STIKes PERINTIS PADANG.

[img] Text
13 BURHANUDIN.docx

Download (151kB)

Abstract

BURHANUDIN (13): 1210308415123 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hipertensi merupakan masalah kesehatan yang memerlukan penanganan dengan baik. Hipertensi terjadi akibat tekanan sistol arteri pulmonalis melebihi 30 mmHg dari 130 mmHg dan tekanan diastole arteri pulmonalis diatas 15 mmHg dari tekanan 90 mmHg (Brunner & Suddarth, 2001). Penyakit hipertensi sering disebut sebagai pembunuh diam-diam karena sering tanpa gejala, kadang - kadang orang beranggapan sakit kepala, mimisan, pusing merupakan gejala peringatan meningkatnya tekanan darah. Padahal hanya sedikit orang yang mengalami perdarahan hidung atau pusing jika tekanan darahnya meningkat. Kita dapat mengalami penyakit hipertensi bertahun-tahun tanpa menyadarinya, gejala khas akan timbul sampai pada taraf hipertensi akut yang membahayakan nyawa penderita (Yulianti, 2006) Menurut Kusmana, (2002) penyakit hipertensi menjadi masalah utama dalam kesehatan masyarakat di negara berkembang. Diperkirakan sekitar 80 % kenaikan kasus hipertensi terutama di negara berkembang tahun 2025 dari sejumlah 639 juta kasus di tahun 2000, di perkirakan menjadi 1,15 milyar kasus di tahun 2025. Prediksi ini didasarkan pada angka penderita hipertensi saat ini dan pertambahan penduduk saat ini. Di negara yang sudah maju, hipertensi telah merupakan masalah kesehatan yang memerlukan penanganan yang baik, oleh karena morbiditas dan mortilitas yang tinggi. Di Amerika Serikat (1996) 15% golongan kulit putih dewasa dan 25-30% golongan kulit hitam adalah penderita hipertensi. Satu dari 4 orang penduduk di Amerika Serikat menderita hipertensi. Disamping itu 20% anak-anak di Amerika Serikat sudah mengalami permulaan dari tekanan darah tinggi. Total dari semua penderita adalah 57 juta orang Amerika Serikat atau lebih. Sebagian besar kasus (90%) penyebab dari hpertensi tidak diketehui seperti arteroskeliosis, tumor pada kelenjar adrenal atau malfungsi ginjal (Kusmana, 2002). Dari 33 Propinsi di Indonesia terdapat 8 propinsi yang kasus penderita hipertensi melebihi rata – rata nasional yaitu : Sulawesi Selatan (27%), Sumatera Barat (27%), Jawa Barat (26%), Jawa Timur (25%), Sumatera Utara 24%, Sumatera Selatan (24%), Riau (23%), dan Kalimantan Timur (22%). Sedangkan dalam perbandingan kota di Indonesia kasus hipertensi cenderung tinggi pada daerah urban seperti : Jabodetabek, Medan, Bandung, Surabaya, dan Makassar yang mencapai 30 – 34% (Kusmana, 2002). Patrick (2002), menyatakan bahwa riwayat penyakit hipertensi yang bersamaan dengan pola hidup tidak sehat seperti diet yang tidak terkontrol.Pola aktivitas yang tidak baik dan juga kejadian stress.Pada diet pasien hipertensi seperti mengkonsumsi tinggi lemak, kurang serat, konsumsi garam berlebih.alkoholis, obesitas, gula darah tinggi, lemak darah tinggi, Sedangkan Pola aktivitas adalah masih kurangnya olah raga atau olah raga yang dilakukan kurang sempurna dan kurang dari 30 menit dalam sekali olah raga dan kejadian stress juga , akan memperberat resiko komplikasi seperti, mengakibatkan payah jantung, infark miokardium, stroke, gagal ginjal, komplikasi kehamilan bahkan tak jarang dapat menyebabkan kematian mendadak. Untuk mengendalikan hipertensi di Indonesia telah dilakukan beberapa langkah, yaitu mendistribusikan buku pedoman, Juklak dan Juknis pengendalian hipertensi, melaksanakan advokasi dan sosialisasi, melaksanakan intensifikasi, akselerasi, dan inovasi program sesuai dengan kemajuan teknologi dan kondisi daerah setempat (local area specific), mengembangkan (investasi) sumber daya manusia dalam pengendalian hipertensi, memperkuat jaringan kerja pengendalian hipertensi, antara lain dengan dibentuknya kelompok kerja pengendalian hipertensi, memperkuat logistik dan distribusi untuk deteksi dini faktor risiko penyakit jantung dan pembuluh darah termasuk hipertensi, meningkatkan surveilans epidemiologi dan sistem informasi pengendalian hipertensi, melaksanakan monitoring dan evaluasidan mengembangkan sistem pembiayaan pengendalian hipertensi (Depkes, 2007). Penyakit hipertensi termasuk 10 penyakit terbanyak yang ada di Poli Klinik Interne RSUD Dr Achmad Mochtar Bukittinggi, dimana hipertensi menempati urutan ke empat dari 10 penyakit terbanyak setelah ISPA , Gastritis dan Rematoid. Dari kasus diatas kebanyakan pasien hipertensi yang berkunjung ke Poli Interne RSUD Dr Achmad Mochtar Bukittinggi sering mengontrol tekanan darah kembali setelah mengkonsumsi obat hipertensi sesuai dengan anjuran dokter. Data kunjungan pasien hipertensi yang didapatkan pada ruang Rekam Medik pada Poli Klinik Interne tahun 2013 sebanyak 1448 orang, dan data perbulannya sekitar 120 orang. Dilain sisi dari hasil wawancara pada tanggal 15 November 2013, dengan 7 orang penderita hipertensi di Poli Klinik Interne RSUD Dr Achmad Mochtar Bukittinggi, penderita hipertensi memiliki pemahaman lain tentang penyebab hipertensi dan kejadian hipertensi berulang, dimana mereka mengganggap hipertensi tersebut terjadi akibat stress saja. Banyak diantara mereka yang tidak tahu tentang komplikasi yang disebabkan oleh hipertensi dan tidak tahu bagaimana cara pencegahannya selain diet, pola aktivitas. Motivasi penderita hipertensi untuk mengontrol tekanan darah sangat tinggi. Selain itu mereka sering ke pusat pelayanan kesehatan untuk mengontrol tekanan darahnya.Peningkatan tekanan darah sejalan dengan usia dianggap hal yang wajar. Sehingga pola hidup sehat yang seharusnya dilakukan penderita hipertensi untuk mencegah komplikasi sering terabaikan. Apabila hal ini tidak segera ditindak lanjuti (mendapat perhatian khusus), tentunya akan menjadi hambatan bagi program pencegahan komplikasi hipertensi, sehingga kemungkinan bertambahnya kasus yang diakibatkan komplikasi hipertensi akan meningkat dan akan menjadi beban bagi keluarga, masyarakat dan negara. Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Diet, Pola aktivitas, dan kejadian stress pada pasien Hipertensi dengan kekambuhan hipertensi di poli klinik Interne RSUD Dr Achmad Mochtar Bukittinggi Tahun 2014”.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: R Medicine > RT Nursing
Divisions: Fakultas Ilmu Kesehatan > S1 Keperawatan
Depositing User: lena lena
Date Deposited: 22 Mar 2019 04:05
Last Modified: 16 Aug 2019 07:33
URI: http://repo.upertis.ac.id/id/eprint/215

Actions (login required)

View Item View Item