FAKTOR RESIKO KEJADIAN STUNTING ANAK BALITA 12-59 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TANJUNG PATI KABUPATEN LIMAPULUH KOTA TAHUN 2021

FATHIYYA AZZAHRA, FATHIYYA AZZAHRA (2022) FAKTOR RESIKO KEJADIAN STUNTING ANAK BALITA 12-59 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TANJUNG PATI KABUPATEN LIMAPULUH KOTA TAHUN 2021. Skripsi thesis, Universitas Perintis Indonesia.

[img] Text
SKRIPSI FATHIYA.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

Stunting didefinisikan sebagai keadaan tubuh yang pendek atau sangat pendek yang didasarkan pada indeks Panjang badan menurut umur (PB/U) atau tinggi badan menurut umur (TB/U) dengan ambang batas (z-score) antara -3 SD s/d < -2 SD. Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Tanjung Pati data penimbangan massal pada bulan Februari 2021 didapatkan status gizi balita menurut indikator TB/U di Nagari Tarantang terdapat 16 balita pendek dan 7 balita sangat pendek. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor resiko kejadian Stunting pada anak balita 12-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Pati Kabupaten Limapuluh Kota tahun 2021. Desain penelitian yang digunakan adalah observasi analitik dengan pendekatan case control (kasus dan kontrol). Jumlah sampel kasus dan kontrol dalam penelitian ini sama banyak yaitu 23 kasus dan 23 kontrol. Pengumpulan informasi tentang asupan energi, protein dan karbohidrat menggunakan form SQFFQ melalui wawancara langsung. Sedangkan untuk variabel pola asuh, riwayat penyakit infeksi dan riwayat ASI eksklusif dilakukan menggunakan kuesioner melalui wawancara. Analisa data yang dilakukan adalah Analisa univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi-square jika ada hubungan bermakna ditandai dengan p value < 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara asupan energi dengan kejadian stunting dimana nilai p=0,000, ada hubungan yang bermakna antara asupan protein dengan kejadian stunting dimana nilai p=0,029, ada hubungan yang bermakna antara asupan karbohidrat dengan kejadian stunting dimana nilai p=0,012, tidak ada hubungan yang bermakna antara pola asuh dengan kejadian stunting dimana nilai p=0,314, tidak ada hubungan yang bermakna antara riwayat penyakit infeksi dengan kejadian stunting dimana nilai p=0,167, tidak ada hubungan yang bermakna antara riwayat ASI eksklusif dengan kejadian stunting dimana nilai p=0,554. Dapat disimpulkan asupan energi, protein dan karbohidrat merupakan faktor resiko kejadian stunting pada anak balita. Diharapkan ibu balita mengetahui tentang pentingnya memperhatikan asupan makan anak serta faktor-faktor yang berhubungan lainnya bagi anak balita agar tidak terjadi kekurangan zat gizi kronis yang berlangsung lama sehingga dapat mencegah terjadinya stunti

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: R Medicine > RZ Other systems of medicine
Divisions: Fakultas Ilmu Kesehatan > S1 Gizi
Depositing User: tripayuni ekaputri
Date Deposited: 30 Dec 2022 04:37
Last Modified: 30 Dec 2022 04:37
URI: http://repo.upertis.ac.id/id/eprint/2491

Actions (login required)

View Item View Item