PENETAPAN KADAR BETA KAROTEN PADA EKSTRAK BUAH CIPLUKAN (Physalis peruviana L.) BERDASARKAN TINGKAT KEMATANGAN DENGAN SPEKTROFOTOMETRI ULTRAVIOLET VISIBEL

WIDIA CANDRA, CANDRA (2022) PENETAPAN KADAR BETA KAROTEN PADA EKSTRAK BUAH CIPLUKAN (Physalis peruviana L.) BERDASARKAN TINGKAT KEMATANGAN DENGAN SPEKTROFOTOMETRI ULTRAVIOLET VISIBEL. Skripsi thesis, UPERTIS.

Text 2. pdf. SKRIPSI Widia Candra 1804026.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)

Abstract

Buah Ciplukan merupakan salah satu tanaman yang memiliki kandungan β�karoten yaitu sebagai provitamin A. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar beta karoten pada buah ciplukan (Physalis peruviana L.) berdasarkan tingkat kematangan buah yaitu muda dan masak. Masing-masing sampel diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan aseton sebagai pelarut. Ekstrak aseton diberikan perlakuan saponifikasi dan diekstraksi kembali menggunakan petroleum eter. Uji kualitatif menggunakan metode kromatografi lapis tipis dan uji kuantitatif menggunakan metoda spektrofotometri UV-Vis pada panjang gelombang serapan maksimum 476,0 nm. Hasil uji kualitatif menunjukkan bahwa pada buah ciplukan muda dan buah ciplukan masak teridentifikasi mengandung senyawa beta karoten dengan nilai Rf 0,66. Hasil uji kuantitatif menunjukkan bahwa kadar rata-rata beta karoten pada buah ciplukan muda dan buah ciplukan masak masing-masing 0,188 % b/b dan 0,251 % b/b. Hal ini menunjukkan kadar beta karoten tertinggi diperoleh pada buah ciplukan masak kemudian diikuti buah ciplukan muda. Hasil analisis data menggunakan t indenpenden (SPSS 20.5) menunjukan adanya perbedaan yang signifikan dari sampel buah ciplukan muda dan buah ciplukan masak (p<0.05). Berdasarkan kadar yang diperoleh maka buah ciplukan yang sudah masak dapat dijadikan salah satu sumber vitamin A. Kata Kunci: Beta Karoten, Buah Ciplukan, Spektrofotometri UV-Vis

Actions (login required)

View Item