PENGARUH EDUKASI GIZI PUGS TERHADAP STATUS GIZI DAN ASUPAN ZAT GIZI MAKRO DAN MIKRO PADA ANAK SDN 26 DURIAN TARUNG KECAMATAN SANGIR KABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2023

ILHAMI NURI, ILHAMI NURI (2023) PENGARUH EDUKASI GIZI PUGS TERHADAP STATUS GIZI DAN ASUPAN ZAT GIZI MAKRO DAN MIKRO PADA ANAK SDN 26 DURIAN TARUNG KECAMATAN SANGIR KABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2023. Skripsi thesis, Universitas Perintis Indonesia.

[img] Text
SKRIPSI KOMPRE AMI REVISI 1 setelah kompre-2.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

ABSTRAK Anak sekolah merupakan salah satu kelompok rentan gizi, kekurangan gizi dan kelebihan gizi pada anak akan memberi dampak negatif terhadap potensi pertumbuhan ekonomi bangsa. Anak-anak yang kekurangan makanan bergizi akan tertinggal pertumbuhan fisik, mental dan intelektual. Masalah gizi dipengaruhi oleh banyak faktor yang begitu kompleks yaitu asupan makanan yang kurang dan tingginya penyakit infeksi merupakan dua faktor penyebab langsung kurang gizi, di samping itu faktor lainnya seperti pengetahuan individu dan orang tua yang kurang, pola asuh yang salah, sanitasi dan higienis perorangan yang buruk, dan pelayanan kesehatan juga ikut berperan dalam masalah gizi. Hal lain yang tak kalah penting adalah faktor budaya, ekonomi, pendidikan dan politik dan gaya hidup yang juga mempunyai peran besar terjadinya masalah gizi (Hardinsyah dan Supariasa, 2016). Berdarkan prevalensi Status Gizi Anak Sekolah Dasar di Kecamatan Sangir Kabupaten Solok Selatan pada tahun 2021 dengan jumlah seluruh sekolah dasar negeri sebanyak 32 sekolah didapatkan 17,9 % anak dengan status gizi kurang dan 6,6% anak yang gemuk pada SDN 26 Durian Tarung Kecamatan Sangir Kabupaten Solok Selatan (Dinkes solsel, 2021). Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif jenis eksperimen semu (quasi eksperiment), rancangan desain yang digunakan yakni “pre test post test one group design”. Desain ini hanya menggunakan satu kelompok saja yaitu kolompok eksperimen tanpa kelompok kontrol. Sebelum diberikan perlakuan, kelompok eksperimen terlebih dahulu diberikan pre test, kemudian diberikan perlakuan (treatment) dengan menggunakan edukasi gizi PUGS dan setelah itu diberikan posttest (Sugiyono, 2017) Berdasarkan analisis univariat didapatkan hasil penelitian dari 19 orang responden didapatkan sebanyak 18 (94,7%) dengan status gizi baik Pada Anak SDN 26 Durian Tarung Kecamatan Sangir Kabupaten Solok Selatan. Menurut analisa peneliti didapatkan bahwa siswa rata-rata memiliki BB dan TB ideal. Hal ini tampak terlihat dari hasil pemeriksaan status gizi dimana terdapat sebagian besar anak berstatus gizi baik. Status gizi pada anak usia 6-8 tahun juga dilakukan penilaian yang sama dengan mengkelompokan menjadi tiga yaitu untuk anak usia 6-12 tahun, 13-15 tahun, 16-18 tahun. Secara nasional prevalensi anak pendek untuk ketiga kelompok masih tinggi, yaitu diatas 30%, tertinggi pada kelompok 6-12 tahun (35,8%), dan terendah pada kelompok umur 16-18 tahun (31,2%). Secara nasional prevalensi kependekan pada anak umur 6-12 tahun adalah 35,6% yang terdiri dari 15,1% sangat pendek dan 20% pendek. Prevalensi kependekan terlihat terendah di provinsi bali yaitu 15,6% dan tertinggi diprovinsi nusa tenggara timur yaitu 58,5% (Depkes RI, 2012). Disimpulkan tidak terdapatnya pengaruh edukasi gizi dengan status gizi serta ada pengaruh edukasi gizi dengan asupan zat gizi makro dan asupan zat gizi mikro. Saran kepada institusi pelayanan kesehatan diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu intervensi yang dapat diterapkan pada pelayanan kesehatan. Daftar pustaka : 28 (2007-2022) Kata kunci : Edukasi gizi PUGS, Status Gizi, Asupan zat gizi makro dan mikro

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: R Medicine > RZ Other systems of medicine
Divisions: Fakultas Ilmu Kesehatan > S1 Gizi
Depositing User: tripayuni ekaputri
Date Deposited: 24 Apr 2024 02:17
Last Modified: 24 Apr 2024 02:17
URI: http://repo.upertis.ac.id/id/eprint/3137

Actions (login required)

View Item View Item