Ati Dheaputri, Ati Dheaputri (2023) UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK TINTA CUMI-CUMI (Loligo sp.) DAN EKSTRAK TINTA GURITA (Octopus sp.) TERHADAP Staphylococcus aureus. Skripsi thesis, Universitas Perintis Indonesia.
Text
SKRIPSI ATI DHEAPUTRI.pdf Download (383kB) |
Abstract
Indonesia merupakan negara yang sebagian besar wilayahnya adalah lautan. gurita dan cumi-cumi yang berasal dari genus Cephalopoda menjadi contoh dari banyaknya hasil laut yang bernilai tinggi begitu pula dengan tintanya yang diketahui memiliki berbagai manfaat termasuk senyawa bioaktif untuk antibakteri disamping itu, permasalahan global yang sedang dihadapi pada negara berkembang maupun negara maju, salah satunya adalah efek samping antibiotic. Penyakit infeksi akibat bakteri seperti Staphylococcus aureus dapat menyebabkan keracunan makanan staphylococcus, bakterimia, endokardititis, osteomeilitis hematogen akut, pneumonia, meningitis, abses yang dapat menyebar keseluruh tubuh. Staphylococcus aureus telah mengalami resistensi terhadap antibiotik. Maka alternatif yang dilakukan adalah dengan cara menggunakan bahan yang berasal dari alam yaitu dengan memanfaatkan ekstrak tinta cumi-cumi (Loligo sp.) dan ekstrak tinta gurita (Octopus sp.). Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui uji daya hambat ekstrak tinta tersebut terhadap bakteri Staphycoccus aureus. Penelitian ini merupakan penelitian True eksperiment laboratorium dengan enam perlakuan. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak empat kali dengan variasi kosentrasi 100%, 75%, 50 % dan 25% dengan tetrasiklin sebagai kontrol positif serta aquades sebagai kontrol negatif. Analisa data dengan menggunakan analisa Anova Statistika. Rata-rata diameter zona hambat paling efektif dan terbesar untu ekstrak cumi pada konsentrasi 100% sebesar 17.75 mm, dan untuk ekstrak tinta gurita terbesar pada konsentrasi 100 % sebesar 15.75 mm, serta untuk masing�masing konsentrasi 25% tidak terbentuk zona hambat bakteri. Hasilnya diketahui bahwa ekstrak tinta cumi-cumi dan tinta gurita memiliki kemampuan menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus terlihat dengan adanya zona bening yang dibentuk disekitar cakram. Semakin besar konsentrasi yang digunakan maka semakin besar tingkat efektivitas cuka kulit pisang kepok sebagai antibakteri Staphylococcus aureus, dengan konsentrasi paling efektif yaitu 100%. Kata kunci: Sthaphylococcus aureus, Loligo sp, Octopus sp, daya hambat ekstrak
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RZ Other systems of medicine |
Divisions: | Fakultas Ilmu Kesehatan > D4 Analis Kesehatan |
Depositing User: | tripayuni ekaputri |
Date Deposited: | 30 May 2024 02:12 |
Last Modified: | 30 May 2024 02:12 |
URI: | http://repo.upertis.ac.id/id/eprint/3231 |
Actions (login required)
View Item |