PERBEDAAN KUALTAS PEWARNAAN HEMATOXYLIN EOSIN (HE) MENGGUNAKAN NBF 10% DAN ASAM KANDIS (Garcinia xanthocymus) SEBAGAI AGEN FIKSATIF

Rummaisa Khotimah, Rummaisa Khotimah (2023) PERBEDAAN KUALTAS PEWARNAAN HEMATOXYLIN EOSIN (HE) MENGGUNAKAN NBF 10% DAN ASAM KANDIS (Garcinia xanthocymus) SEBAGAI AGEN FIKSATIF. Skripsi thesis, Universitas Perintis Indonesia.

[img] Text
SKRIPSI RUMMAISA KHOTIMAH.pdf

Download (293kB)

Abstract

Fiksasi adalah perlakuan yang dapat melindungi struktur sel dan komposisi biokimianya. Bahan yang sering digunakan dalam proses fiksasi histopatologik adalah Neutral Buffered Formalin 10%. Buah asam kandis (Garcinia xanthocymus) bisa dimanfaatkan sebagai bahan pengawet alami karena mengandung flavonoid dan asam askorbat yang memiliki aktivitas antioksidan dan antibakteri. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui gambaran jaringan hepar tikus pada proses fiksasi menggunakan ekstrak asam kandis pada prosesing jaringan menggunakan pewarnaan Hematoxylin Eosin (HE). Penelitian secara eksperimental menggunakan sampel organ hepar tikus sebanyak 25 preparat kemudian difiksasi dengan NBF 10% selama 24 jam (kontrol) dan ekstrak asam kandis 15% dan 20% selama 24 jam dan 48 jam. Hasil Uji Kruskal-Wallis untuk sampel yang difiksasi menggunakan NBF 10% dan ekstrak asam kandis 15% dan 20% diperoleh nilai 0,317 > 0,05 yang menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan fiksasi menggunakan NBF 10% dan ekstrak asam kandis 15% dan 20% terhadap kualitas tekstur dan kemudahan potongan jaringan. Hasil kualitas sediaan pewarnaan HE preparat organ hepar tikus yang difiksasi mendapatkan hasil yang terbaik yaitu preparat ekstrak asam kandis 20% selama 48 jam mendapat skor 1,8 (kurang baik). Sedangkan hasil yang didapatkan terburuk yaitu preparat ekstrak asam kandis 15% selama 24 jam mendapat skor 1 (tidak baik). Analisis data menggunakan Uji Kurskal Wallis didapatkan signifikan p sebesar 0,001 (<0,05). Kesimpulan adalah hasil pewarnaan yang mendekati kualitas sediaan kontrol yaitu sediaan yang difiksasi ekstrak asam kandis 20% selama 48 jam. Saran untuk penelitian lanjutan yaitu fiksasi dengan ekstrak asam kandis dengan konsentrasi lebih tinggi dan diencerkan dengan larutan yang lebih stabil daripada aquadest seperti asam asetat.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: R Medicine > RZ Other systems of medicine
Divisions: Fakultas Ilmu Kesehatan > D4 Analis Kesehatan
Depositing User: tripayuni ekaputri
Date Deposited: 14 Jun 2024 02:58
Last Modified: 14 Jun 2024 02:58
URI: http://repo.upertis.ac.id/id/eprint/3315

Actions (login required)

View Item View Item