PERBEDAAN KUALITAS PEWARNAAN HEMATOKSILIN EOSIN (HE) ORGAN GINJAL TIKUS PUTIH MENGGUNAKAN XYLOL DAN EKSTRAK ASAM KANDIS SEBAGAI AGEN DEPARAFINISASI

Sephia Magriani, Sephia Magriani (2023) PERBEDAAN KUALITAS PEWARNAAN HEMATOKSILIN EOSIN (HE) ORGAN GINJAL TIKUS PUTIH MENGGUNAKAN XYLOL DAN EKSTRAK ASAM KANDIS SEBAGAI AGEN DEPARAFINISASI. Skripsi thesis, Universitas Perintis Indonesia.

[img] Text
SKRIPSI SEPHIA MAGHRIANI.pdf

Download (370kB)

Abstract

Deparafinisasi merupakan tahap awal pada proses pewarnaan dengan tujuan menghilangkan parafin yang serupa dengan lemak pada jaringan. Asam kandis (Garcinia xanthochymus) mengandung senyawa asam hidroksi sitrat yang merupakan turunan asam sitrat yang diduga dapat menghilangkan lemak pada jaringan. Tujuan dari penelitian ini mengetahui kualitas hasil pewarnaan hematoksilin eosin preparat ginjal tikus putih yang dideparafinisasi menggunakan xylol dan asam kandis konsentrasi 3%,5%,7% dengan lama waktu 5 menit dan 10 menit. Penelitian secara eksperimental mengunakan sampel sediaan organ ginjal tikus putih sejumlah 24 preparat. Skor penilaian (1) dinyatakan tidak baik, (2) dinyatakan kurang baik, dan (3) dinyatakan baik. Proses pewarnaan HE pada tahap deparafinisasi menggunakan ekstrak asam kandis konsentrasi 3%,5%,7% dengan lama waktu 5 menit dan 10 menit dan xylol sebagai kontrol. Hasil kualitas sediaan pewarnaan HE preparat ginjal tikus putih yang dideparafinisasi mendapatkan hasil yang paling baik yaitu preparat asam kandis konsentrasi 7% dalam waktu 10 menit mendapat skor 2 dengan (mean rank=14,00). Sedangan hasil yang didapatkan paling tidak baik yaitu preparat asam kandis konsentrasi 3% waktu 5 menit mendapatkan skor 1 dengan (mean rank=8,00). Nilai mean rank yang semakin tinggi menunjukkan bahwa kualitas lebih baik, begitu pula sebaliknya jika mean ranknya semakin rendah menunjukkan kualitas pewarnaan preparat yang tidak baik juga. Analisis data menggunakan Shapiro wilk didapatkan nilai signifikan p sebesar 0,000 (<0,05), maka dilanjutkan dengan uji Kruskall Wallis dan mendapatkan nilai signifikan p sebesar 0,003 (<0,05). Kesimpulan hasil adalah pewarnaan yang mendekati kualitas sediaan xylol yaitu asam kandis 7% dengan waktu 10 menit. Saran yang dapat diberikan yaitu perlu dilakukan penelitian lanjutan deparafinisasi ekstrak asam kandis dengan konsentrasi yang lebih tinggi dan lama waktu yang lebih lama.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: R Medicine > RZ Other systems of medicine
Divisions: Fakultas Ilmu Kesehatan > D4 Analis Kesehatan
Depositing User: tripayuni ekaputri
Date Deposited: 14 Jun 2024 03:15
Last Modified: 14 Jun 2024 03:15
URI: http://repo.upertis.ac.id/id/eprint/3318

Actions (login required)

View Item View Item