HUBUNGAN LAMA TERAPI ANTIPSIKOTIK DENGAN KADAR KREATININ PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT LANCANG KUNING PEKANBARU

WIDIA ALFIANI SIAGIAN, WIDIA ALFIANI SIAGIAN (2023) HUBUNGAN LAMA TERAPI ANTIPSIKOTIK DENGAN KADAR KREATININ PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT LANCANG KUNING PEKANBARU. Skripsi thesis, Universitas Perintis Indonesia.

Text SKRIPSI WIDIA ALFIANI SIAGIAN.pdf Download (308kB)

Abstract

Skizofrenia adalah sindrom psikopatologis sehingga menyebabkan Terganggunya kehidupan sosial, dan ekonominya. Pasien skizofrenia juga mengalami gejala seperti halusinasi, pikiran yang aneh, kelainan kepribadian dan komunikasi yang buruk dan lain-lain. Skizofrenia diobati dengan obat antipsikotik tipikal dan atipikal. Pengobatan jangka panjang memiliki efek farmakologi yang dapat menganggu sistem kerja fungsi ginjal akibat proses ekresi obat yang terjadi selama bertahun-tahun. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui apakah adanya hubungan lama terapi antipsikotik dengan kadar ureum dan kadar kreatinin pada pasien skizofrenia di Rumah Sakit Lancang kuning Pekanbaru. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain potong lintang cross sectional. Subyek penelitian dikelompokan menjadi dua yaitu pasien yang menerima terapi antipsikotik <2 tahun dan >2 tahun. Hasil pemeriksaan kadar ureum dan kreatinin antara dua kelompok dianalisis dengan menggunakan uji-t tidak berpasangan. Hasil penelitian dari 20 pasien skizofrenia menunjukkan rerata kadar ureum dan kreatinin pada kelompok terapi <2 tahun 15.90 ± 6.06 mg/dL dan 0.84 ± 0.13 mg/dL, sedangkan kelompok terapi >2 tahun 17.00 ± 4.58 dan 0.90 ± 0.16 mg/dL. Pada uji signifikansi didapatkan kesimpulan tidak ada hubungan bermakna antara kadar ureum dan kreatinin dengan lama terapi < 2 tahun dan >2 tahun (p-value>0,05). Kata kunci: Ureum, Kreatinin, Antipsikotik, Skizofrenia

Actions (login required)

View Item