PENGARUH PENAMBAHAN DAUN KATUK TERHADAP MUTU ORGANOLEPTIK DAN KADAR PROTEIN BISKUIT TEPUNG KACANG HIJAU (PhaseolusRadiatus) SEBAGAI MAKANAN SELINGAN IBU MENYUSUI

bihijjah, BIHIJJAH (2024) PENGARUH PENAMBAHAN DAUN KATUK TERHADAP MUTU ORGANOLEPTIK DAN KADAR PROTEIN BISKUIT TEPUNG KACANG HIJAU (PhaseolusRadiatus) SEBAGAI MAKANAN SELINGAN IBU MENYUSUI. Skripsi thesis, Universitas Perintis Indonesia.

[img] Text
SKRIPSI BIHIJAH PDF.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)
[img] Text
SKRIPSI (COVER, ABSTRAK, BAB I DAN BAB V) PDF.pdf

Download (117kB)

Abstract

Kacang hijau merupakan tanaman yang dapat tumbuh diseluruh wilayah di Indonesia dan daun katuk merupakan tanaman lokal yang mudah dijumpai dan kaya akan kandungan gizi, daun katuk mengandung hampir 7% protein dan 19% serat kasar, vitamin K, pro-vitamin A (Beta karotin) Vitamin B dan C. Mineral yang dikandung adalah Kalsium (2,8%) zat besi, kalium, fisfor dan magnesium. Tanaman ini merupakan tanaman yang memiliki banyak manfaat khususnya bagi ibu menyusui dan dapat dimodifikasi menjadi biskuit. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui organoleptik (Daya terima) dan kandungan kadar protein dari biskuit tepung kacang hijau dengan penambahan daun katuk. Penelitian ini bersifat eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), yaitu 1 kontrol dan 3 perlakuan dengan 2 kali ulangan yang dilakukan pada bulan Januari-Maret 2024. Pengamatan subjektif yang dilakukan uji hedonik (uji organoleptik) dengan panelis semi terlatih sebanyak 25 orang. Analisa zat gizi dilakukan di Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Ekasakti. Hasil penelitian adalah terdapat pengaruh pada indikator aroma dan tekstur pada biskuit tepung kacang hijau (Phaseolus Radiatus) dengan penambahan daun katuk. Pada indikator warna dan rasa tidak terdapat pengaruh pada biskuit tepung kacang hijau (Phaseolus Radiatus) dengan penambahan daun katuk. Dan didapatkan formulasi terbaik adalah perlakuan F1 (kacang hijau 100 gr : tepung kacang hijau 75 gr : daun katuk 0). Hasil analisis kadar protein tertinggi (26,4793%) Pada perlakuan F2 (dengan penambahan daun katuk 10 gr). Diharapkan masyarakat dapat menjadikan biskuit ini sebagai sumber makanan tinggi protein khususnya untuk ibu menyusui dan pemanfaatan pangan lokal yang belum diketahui. Kata Kunci: Biskuit, tepung kacang hijau, daun katuk, kadar protein Daftar Bacaan: 2012-2023

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: R Medicine > RZ Other systems of medicine
Divisions: Fakultas Ilmu Kesehatan > S1 Gizi
Depositing User: tripayuni ekaputri
Date Deposited: 20 Sep 2024 07:11
Last Modified: 20 Sep 2024 07:11
URI: http://repo.upertis.ac.id/id/eprint/3592

Actions (login required)

View Item View Item