Hubungan pelaksanaan komunikasi terapeutik dengan tingkat kecemasan pasien dalam pemasangan infus di ruang rawat inap IRNA A-C di RSSN Bukittinggi tahun 2017

ELFI YULINDA, ELFI YULINDA (2017) Hubungan pelaksanaan komunikasi terapeutik dengan tingkat kecemasan pasien dalam pemasangan infus di ruang rawat inap IRNA A-C di RSSN Bukittinggi tahun 2017. Skripsi thesis, STIKes PERINTIS PADANG.

Text 61 ELFI YULINDA.docx Restricted to Repository staff only Download (145kB)

Abstract

Elfi Yulinda (61) 1514201056 ABSTRAK Berdasarkan data WHO tahun 2012, didapatkan anak prasekolah yang dirawat 10% anak yang hospitalisasi. Indonesia pada tahun 2010 sebesar 20,72% anak menjalani hospitalisasi. Sumatra Barat tahun 2012 sebesar 81,72% anak menjalani hospitalisasi. Kota Bukittinggi pada tahun 2012 sebesar 89,92% anak menjalani hospitalisasi. Berdasarkan hasil wawancara dari 2 orang petugas diruang anak Rumah Sakit Islam Ibnu Sina pada tanggal 25 Februari 2017 yaitu 7 dari 10 anak memperlihatkan sikap tidak kooperatif, cemas, rewel dan takut untukdilakukan berbagai tindakan invasif, sehingga petugas kesulitan dalam memberikan terapi bagi anak.Tujuan adalah untuk mengetahui pengaruh terapi bermain terhadap tingkat kooperatif anak yang mengalami hospitalisasi di Ruang Anak Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi tahun 2017.Metode penelitian ini menggunakan metode Quasi Eksperimen Resertdengan desainpendekatan One group pretest – posttestdesign, kemudian data diolah dengan menggunakan uji paired test. Sampel sebanyak 10orang responden. Berdasarkan penelitian didapatkan perbedaan rata-rata antara perilaku kooperatif sebelum dan sesudah terapi bermain pada anak adalah 2.800, dengan standar deviasi 3,490. Hasil uji statistik didapatkan p value 0,032 artinya adanya pengaruh terapi bermain terhadap tingkat kooperatif anak yang mengalami hospitalisasi di Ruang Anak Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi tahun 2017.Kesimpulan adanya pengaruh terapi bermain terhadap tingkat kooperatif anak yang mengalami hospitalisasi. Harapan dalam penelitian ini agar dapat dilakukan terapi bermain pada anak yang dirawat di ruangan anak dan dapat diaplikasikan pada anak dengan hospitalisasi.

Actions (login required)

View Item