UJI ORGANOLEPTIK DAN ANALISIS NILAI GIZI DALAM PENGEMBANGAN NUGGET IKAN GABU (Caranx sexfasciatus) SEBAGAI ALTERNATIF MP-ASI PADA BALITA STUNTING DI DESA PASAKIAT TAILELEU

PERIANA, PERIANA (2024) UJI ORGANOLEPTIK DAN ANALISIS NILAI GIZI DALAM PENGEMBANGAN NUGGET IKAN GABU (Caranx sexfasciatus) SEBAGAI ALTERNATIF MP-ASI PADA BALITA STUNTING DI DESA PASAKIAT TAILELEU. Skripsi thesis, Universitas Perintis Indonesia.

[img] Text
SKIRPSI FULL_Periana(2020272037).pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[img] Text
Skripsi_Cover,absrak, bab 1 dan bab 5.pdf

Download (330kB)

Abstract

Stunting adalah masalah kesehatan yang signifikan di Indonesia, dengan prevalensi yang bervariasi antar daerah. Berdasarkan Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGI), Sumatera Barat berada pada peringkat ke-14 dengan prevalensi stunting sebesar 25,2%, sedangkan Kepulauan Mentawai memiliki prevalensi stunting yang lebih tinggi, yaitu 32% pada tahun 2022. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi uji organoleptik serta melakukan analisis nilai gizi terhadap nugget yang diolah dan dikembangkan dari ikan gabu (Caranx sexfasciatus) sebagai alternatif Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) bagi balita yang mengalami stunting. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL), melibatkan empat perlakuan yang berbeda: A (100 gram ikan gabu), B (150 gram ikan gabu), C (200 gram ikan gabu), dan D (250 gram ikan gabu), dengan setiap perlakuan diuji sebanyak dua kali. Uji organoleptik dilakukan melalui uji hedonik untuk menilai penerimaan sensoris dari konsumen serta uji mutu hedonik untuk memahami selera kons umen secara lebih mendalam. Analisis nilai gizi mencakup pengujian kadar protein, besi (Fe), dan seng (Zn) pada formulasi yang dianggap terbaik. Analisis statistik dimulai dengan uji normalitas, dan karena data tidak terdistribusi normal (p < 0,05), analisis dilanjutkan dengan uji Kruskal-Wallis sebagai metode non-parametrik untuk mengevaluasi perbedaan antara perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan C (200 gram ikan gabu) merupakan formulasi yang paling optimal dengan kadar protein sebesar 13,05%, kadar Fe 2,39%, dan kadar Zn 1,99%. Sebaliknya, perlakuan A (100 gram ikan gabu) menunjukkan kadar protein yang lebih rendah, yaitu 1,12%, serta kadar Fe 1,83% dan Zn 1,65%. Berdasarkan hasil penelitian, nugget ikan gabu, terutama pada perlakuan C, memiliki kandungan gizi yang tinggi. Nugget ini disarankan untuk dipertimbangkan sebagai MP-ASI dalam mendukung penanganan stunting pada balita. Kata Kunci:stunting, ikan gabu (Caranx sexfasciatus), MP-ASI, uji organoleptik, nilai gizi

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: R Medicine > RZ Other systems of medicine
Divisions: Fakultas Ilmu Kesehatan > S1 Gizi
Depositing User: tripayuni ekaputri
Date Deposited: 10 Jan 2025 07:53
Last Modified: 10 Jan 2025 07:53
URI: http://repo.upertis.ac.id/id/eprint/3790

Actions (login required)

View Item View Item