PERBEDAAN JUMLAH KOLONI Candida albicans YANG DIISOLASI PADA JARI KAKI PENDERITA KUTU AIR RANGEN MENGGUNAKAN PELARUT AIR KELAPA MUDA DAN LIMBAH AIR AC

Havis Al Furqan, Havis (2024) PERBEDAAN JUMLAH KOLONI Candida albicans YANG DIISOLASI PADA JARI KAKI PENDERITA KUTU AIR RANGEN MENGGUNAKAN PELARUT AIR KELAPA MUDA DAN LIMBAH AIR AC. Skripsi thesis, Universitas Perintis Indonesia.

	Text Skripsi Havis Al Furqan Bab 1-Bab 5.pdf Download (197kB)
	Text Skripsi Havis Al Furqan_2010262017.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB)

Abstract

Pertumbuhan jamur Candida albicans dapat kita ketahui melalui pemeriksaan laboratorium, Candida albicans pada pemeriksaan laboratorium memerlukan pelarut yaitu aquadest. Saat ini cukup aquadest harganya mahal dan melalui proses destilasi yang sangat panjang. Maka, perlu kita cari alternatif pengganti yang mempunyai nutrisi dan kandungan yang baik untuk pertumbuhan jamur Candida albicans seperti air kelapa muda dan air AC. Tujuan penelitian : mengetahui pertumbuhan jumlah koloni Candida albicans pada media Sabouraud Dextrose Agar (SDA) menggunakan pelarut air kelapa muda dan limbah air AC serta pelarut yang efektif untuk pertumbuhan Candida albicans pada media SDA. Metode penelitian : yang digunakan adalah Kuasi Eksperimen dengan rancangan penelitian Posttest Only Control Group Design, dengan 3 perlakuan dan 9 kali pengulangan. Hasil rerata jumlah koloni Candida albicans pada media SDA pelarut aquadest metode tuang 523 CFU/ml dengan rata-rata diameter koloni ukuran 2,01 mm, pada media SDA air kelapa muda (Cocos nucifera) metode tuang 484 CFU/ml dengan rata-rata diameter koloni ukuran 2,03 mm dan pada media SDA pelarut air AC (Air conditioner) metode tuang 473 CFU/ml dengan rata-rata diameter koloni ukuran 1,99 mm. Air kelapa muda (Cocos nucifera) dan air AC (Air conditioner) dapat dijadikan pelarut alternatif media SDA untuk pertumbuhan jamur Candida albicans

Actions (login required)

View Item