PERBANDINGAN METODE DETEKSI JAMUR Candida albicans PADA SALIVA PENDERITA DIABETES MELITUS MENGGUNAKAN METODE KULTUR DAN POLYMERASE CHAIN REACTION (PCR)

Silvi Arhesta, Silvi (2024) PERBANDINGAN METODE DETEKSI JAMUR Candida albicans PADA SALIVA PENDERITA DIABETES MELITUS MENGGUNAKAN METODE KULTUR DAN POLYMERASE CHAIN REACTION (PCR). Skripsi thesis, Universitas Perintis Indonesia.

	Text SKRIPSI Silvi Arhesta BAB 1 DAN 5.pdf Download (590kB)
	Text Skripsi Silvi Arhesta (6).pdf Restricted to Repository staff only Download (4MB)

Abstract

Diabetes melitus merupakan faktor predisposisi meningkatkan resiko kandidiasis oral. Dinding mulut penderita diabetes melitus menjadi tempat untuk pertumbuhan jamur karena glukosa berlebih dalam sekresi saliva akan bertumpuk didinding mulut. Terganggunya kelenjar saliva dapat menyebabkan pertumbuhan jamur Candida albicans karena pH yang rendah. Tujuan penelitian ini untuk mendeteksi jamur Candida albicans pada saliva penderita Diabetes melitus dengan metode kultur dan Polymerase Chain Reaction (PCR). Jenis penelitian yang digunakan adalah observasi laboratorik dengan desain cross sectional study. Hasil penelitian jamur Candida albicans dengan metode Kultur dari 10 sampel saliva pasien penderita diabetes melitus dinyatakan positif Candida albicans sebanyak 6 sampel saliva dengan persentase 60% dan negatif sebanyak 4 sampel dengan persentase 40%. Hasil metode PCR didapatkan amplifikasi pita Candida albicans terlihat berada di posisi ukuran 600 bp dengan menggunakan primer ITS U1 dan ITS U4. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa metode Polymerae Chain Reaction (PCR) Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa metode Polymerase Chain Reaction (PCR) memiliki tingkat sensitif dibandingkan dengan metode Kultur.

Actions (login required)

View Item