Analisis Histopatologi Jaringan Kolagen Pada Kulit Tikus Putih (Rattus norvegicus) Yang Terinfeksi Candida albicans Dan Malassezia furfur

Tary Prameswari,, Tary (2024) Analisis Histopatologi Jaringan Kolagen Pada Kulit Tikus Putih (Rattus norvegicus) Yang Terinfeksi Candida albicans Dan Malassezia furfur. Skripsi thesis, Universitas Perintis Indonesia.

	Text cover abstract UTAMI TT 1&5.pdf Download (627kB)
	Text FIXX SKRIPSI Utami Tamara Thirza1.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB)

Abstract

Luka adalah kerusakan pada struktur anatomi kulit yang menyebabkan terjadinya gangguan kulit. Jika luka tidak terawat lalu terkontaminasi oleh bakteri maka akan terjadilah infeksi. Salah satu infeksi jamur yang menyerang kulit adalah Candida albicans dan Malassezia furfur. Salah satu komponen kunci pada fase dari penyembuhan luka adalah kolagen. Kolagen memegang peranan yang sangat penting pada proses penyembuhan luka. Salah satu sumber senyawa bioaktif yang dewasa ini menjadi populer adalah yang berasal dari mikroba. Salah satu mikroba penghasil senyawa bioaktif adalah jamur endofit. Penelitian ini bertujuan mengetahui histopatologi kolagen pada kulit tikus putih yang terinfeksi Candida albicans dan Malassezia furfur. Penelitian ini merupakan eksperimental laboratorik dengan desain penelitian Pre and post test group design kemudian dilihat kepadatan serabut kolagen dengan parameter skoring histopatologi 0 sampai 4. Hasil penelitan menunjukkan pada ekstrak jamur endofit konsentrasi 5% berpengaruh pada tikus yang terinfeksi Candida albicans sedangkan ekstrak jamur endofit konsentrasi 10% dan 15% berpengaruh pada tikus yang terinfeksi Malassezia furfur. Sehingga ekstrak jamur endofit dengan konsentrasi rendah cocok untuk mengobati infeksi Candida albicans sedangkan konsentrasi yang lebih tinggi cocok untuk mengobati infeksi Malassezia furfur.

Actions (login required)

View Item