HUBUNGAN KEJADIAN PROTEINURIA PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 YANG MENGIKUTI PROGRAM PENGELOLAAN PENYAKIT KRONIS (PROLANIS) DI PUSKESMAS SUKA MERINDU KOTA BENGKULU

Deva Deviza, Deva (2024) HUBUNGAN KEJADIAN PROTEINURIA PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 YANG MENGIKUTI PROGRAM PENGELOLAAN PENYAKIT KRONIS (PROLANIS) DI PUSKESMAS SUKA MERINDU KOTA BENGKULU. Skripsi thesis, Universitas Perintis Indonesia.

[img] Text
Artikel & ABS New Deva Deviza.2024docx (1) (2).pdf

Download (539kB)
[img] Text
DEVA SKRIPSI NEW 2024.. .pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) merupakan program dari Badan Pemeliharaan Jaminan Kesehatan (BPJS) dalam rangka membantu penderita Diabetes Melitus Tipe 2 untuk dapat mengontrol dan mengendalikan kadar gula dalam darah penderita, dan bertujuan meningkatkan kualitas hidup para penderita penyakit kronis. Aktivitas dalam prolanis meliputi aktifitas konsultasi medis/edukasi, home visite, reminder, aktivitas klub, dan pemantauan status kesehatan. Kemudian peserta dapat berkonsultasi dengan dokter dan langsung mendapatkan obat rutin bulanan. Selain itu, peserta akan terjadwal pemeriksaan laboratorium yang lebih lengkap per 3 bulan dan dibuatkan grup whatsapp untuk mempermudah koordinasi dan silaturahmi antar peserta klub prolanis. Dengan adanya klub prolanis maka kondisi pasien dapat terpantau lebih baik dan petugas kesehatan dapat mengingatkan pasien agar rutin berobat dan memeriksakan diri karena meskipun diabetes melitus tidak dapat disembuhkan namun dapat dikontrol dengan upaya dan kedisiplinan bersama antara pasien dan petugas kesehatan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat hubungan kejadian Proteinuria penderita Diabetes Melitus Tipe 2 yang mengikuti program pengelolaan penyakit kronis (Prolanis). Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif, bersifat observasional dengan pendekatan cross sectional, dengan jumlah sampel sebanyak 34 sampel, dari 75 responden (populasi). Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa, tidak ada hubungan jenis kelamin, dan umur terhadap kejadian proteinuria (p�value >0,05), namun kadar gula darah dan lamanya waktu minum obat hyperglikemik oral (OHO) menunjukkan adanya hubungan dengan kejadian proteinuria (p-value ≤ 0,05)..

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: R Medicine > RZ Other systems of medicine
Divisions: Fakultas Ilmu Kesehatan > D4 Analis Kesehatan
Depositing User: tripayuni ekaputri
Date Deposited: 07 Feb 2025 04:30
Last Modified: 07 Feb 2025 04:30
URI: http://repo.upertis.ac.id/id/eprint/4159

Actions (login required)

View Item View Item