Hubungan penerapan pencegahan trauma (autometik care) dalam pemasangan infus dengan tingkat stres pada anak yang mengalami hospitalisasi di RSAM Bukittinggi tahun 2016

YELLY SARI ARIFIN, YELLY SARI ARIFIN (2016) Hubungan penerapan pencegahan trauma (autometik care) dalam pemasangan infus dengan tingkat stres pada anak yang mengalami hospitalisasi di RSAM Bukittinggi tahun 2016. Skripsi thesis, STIKes PERINTIS PADANG.

[img] Text
48 YELLY SARI ARIFIN.pdf

Download (2MB)

Abstract

YELLY SARI ARIFIN NIM:12103084105047 (48) Hubungan Penerapan Pencegahan Trauma (Atraumatic Care) Dalam Pemasangan Infus Dengan Tingkat Stres Pada Anak Yang Mengalami Hospitalisasi di RSUD Padang Pariaman Tahun 2016 (viii + 69 Halaman + 5 Tabel + 2 Gambar + 11 Lampiran) ABSTRAK Angka kesakitan anak (Morbidity Rate) di Indonesia menurut kelompok usia 0-4 tahun sebesar 25,8%, usia 5-12 tahun sebesar 14,91%, usia 13-15 tahun sebesar 9,1% dan usia 16-21 tahun sebesar 8,13%. Jumlah anak yang mengalami rawat inap di Indonesia diperkirakan 35 per 1000 anak. Berdasarkan data RSUD Padang Pariamandiruang rawat inap anak tahun 2015, menunjukkan bahwa jumlah pasien anak yang mendapatkan perawatan sebanyak 251 anak. Lalu berdasarkan data bulanan yaitu pada bulan Januari hingga Maret 2016 berjumlah 96 orang anak yang dirawat dan dilakukan pemasangan infus. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Hubungan Penerapan Pencegahan Trauma (Atraumatic Care) Dalam Pemasangan Infus Dengan Tingkat Stres Pada Anak Yang Mengalami Hospitalisasi di RSUD Padang Pariaman Tahun 2016.Desain penelitian menggunakan metode deskriptif analitik dengan desain cross sectional kemudian diolah dengan menggunakan uji Chi Square. Populasi dalam penelitian ini adalah 32 orang responden. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan 21 Juni sampai 21 Juli 2016. Hasil penelitian didapatkan 85% mengalami stres ringan yang melakukan pencegahan trauma (atraumatic care) secara optimal. Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,018 (p<α) maka adanya hubungan antara penerapan pencegahan trauma (Atraumatic Care) dengan tingkat stres. Maka dapat disimpulkan bahwa jika penerapan pencegahan trauma (atraumatic care) semakin optimal maka semakin rendah tingkat stres yang akan dialami oleh anak. Apabila pencegahan trauma dilakukan secara optimal maka stres yang dialami anak dan orang tua akan berkurang. Dan sebaliknya jika penerapan pencegahan trauma tidak dilakukan secara optimal maka stres yang dialami akan bertambah karena rasa takut akibat tindakan medis. Kata kunci : Penerapan Pencegahan Trauma (Atraumatic Care), Tingkat Stres Sumber Literatur : 29 (2002-2015)

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: R Medicine > RT Nursing
Divisions: Fakultas Ilmu Kesehatan > S1 Keperawatan
Depositing User: lena lena
Date Deposited: 17 Sep 2019 02:51
Last Modified: 17 Sep 2019 02:52
URI: http://repo.upertis.ac.id/id/eprint/418

Actions (login required)

View Item View Item