Pengaruh Pasien Putus Obat TB Terhadap Perubahan Hasil Kadar SGOT di Kepulauan Sula

Herlina Dg Pabila, Herlina (2024) Pengaruh Pasien Putus Obat TB Terhadap Perubahan Hasil Kadar SGOT di Kepulauan Sula. Skripsi thesis, Universitas Perintis Indonesia.

	Text PROPOSAL HERLINA DAENG PABILA.pdf Restricted to Repository staff only Download (0B)
	Text ARTIKEL HERLINA DAENG PABILA.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB)

Abstract

Tuberkulosis paru (TB paru) sampai saat ini masih merupakan penyebab angka kesakitan yang tinggi di negara berkembang, bahkan di negara maju. Organisasi kesehatan dunia, yaitu WHO (World Health Organization) mengatakan bahwa TB paru ada di seluruh dunia. Pasien yang terinfeksi kuman TB akan mendapat pengobatan sesuai dengan standard pengobatan TB. Pengobatan TB meliputi pengobatan tahap awal dan tahap lanjutan. Penggunaan kombinasi obat yang lebih kuat dan lama meningkatkan risiko kerusakan hati dan peningkatan nilai SGOT (MDPI), Resistensi obat pada TB paru dapat menyebabkan perubahan nilai SGOT (Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase). Tujuan Peneltian untuk mengetahui apakah adanya pengaruh penederita Putus Obat TB terhadap kenaikan Kadar SGOT di Kepulauan Sula. Metode Penelitian ini merupakan penelitian pre eksperimental dengan metode Pre test and post test One group. Subjek penelitian yaitu penderita TB Paru yang putus obat. Analisis Data pada penelitian ini dianalisa menggunakan uji statistic uji T Berpasangan. Hasil penelitian menunjukan rata-rata nilai SGOT sebelum putus obat TB yaitu 35.50 µ/L dengan standar deviasi yaitu 9.489 dan rata-rata nilai SGOT sesudah putus obat TB yaitu 44.71 µ/L dengan standar deviasi yaitu 12.534. hasil uji statistic didapatkan nilai p-value yaitu 0.000 (p> 0.05). Kesimpulan berdasarkan hasil tersebut adalah ada pengaruh yang signifikan pada pasien putus obat TB dengan perubahan hasil SGOT. Kata Kunci : Kadar SGOT, Putus Obat, TB Paru

Actions (login required)

View Item