ANALISIS AKURASI PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS SPUTUM DIBANDINGKAN TES CEPAT MOLEKULER UNTUK DIAGNOSIS TUBERKULOSIS PADA PASIEN DI RSUD PANYABUNGAN

Putri Sri Ardani Lubis, Putri Sri (2024) ANALISIS AKURASI PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS SPUTUM DIBANDINGKAN TES CEPAT MOLEKULER UNTUK DIAGNOSIS TUBERKULOSIS PADA PASIEN DI RSUD PANYABUNGAN. Skripsi thesis, Universitas Perintis Indonesia.

[img] Text
Non Regular_Putri Sri Ardani Lubis_2310263504_Artikel.pdf

Download (1MB)
[img] Text
Non Reguler_Putri Sri Ardani Lubis_2310263504_Skripsi.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)

Abstract

Tuberkulosis (TB) merupakan suatu penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Tuberkulosis (TB) merupakan penyebab utama kematian di seluruh Indonesia, salah satu prioritas dalam penanganan TB di Indonesia adalah mampu mendeteksi kasus TB sejak dini. Pemeriksaan mikroskopis BTA merupakan metode yang banyak digunakan. Perkembangan teknologi saat ini yang mampu mendeteksi TB dengan cepat dan akurat menggunakan pemeriksaan Tes Cepat Molekuler (TCM). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui akurasi pemeriksaan mikroskopis sputum dibandingkan tes cepat molekuler dalam mendiagnosis tuberkulosis pada pasien di RSUD Panyabungan. Jenis penelitian yang dilakukan adalah deskriptif analitik. Penelitian ini menyampaikan bahwa pemeriksaan mikroskopis sputum, meskipun merupakan metode diagnostik yang umum digunakan, menunjukkan akurasi yang terbatas dalam mendeteksi kasus tuberkulosis. Sensitivitas metode ini terbatas, sehingga dapat mengakibatkan hasil negatif palsu, terutama pada kasus TB dengan jumlah bakteri yang rendah dalam sputum. Pada Tes Cepat Molekuler menunjukkan akurasi yang jauh lebih tinggi dibandingkan pemeriksaan mikroskopis sputum. Tes ini memiliki sensitivitas dan spesifisitas yang lebih baik, sehingga dapat mendeteksi DNA Mycobacterium tuberculosis dengan lebih cepat dan akurat. Tes ini juga lebih efektif dalam mengidentifikasi kasus TB pada pasien yang mungkin tidak terdeteksi oleh pemeriksaan mikroskopis. Penelitian ini dilakukan sebanyak 12 sampel, pada pemeriksaan BTA terdapat 8 orang (67%) positif TB, dan pada pemeriksaan TCM 10 orang (83%) positif TB. Perbandingan antara kedua metode menunjukkan bahwa Tes Cepat Molekuler lebih cepat dan akurat di bandingkan dengan pemeriksaan mikroskopis BTA dan dapat diandalkan dalam diagnosis tuberkulosis, sehingga pengobatan bias dilakukan dengan cepat. Kata kunci: Mikroskopis sputum, Tuberkulosis, Tes Cepat Molekuler

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: R Medicine > RZ Other systems of medicine
Divisions: Fakultas Ilmu Kesehatan > D4 Analis Kesehatan
Depositing User: tripayuni ekaputri
Date Deposited: 11 Feb 2025 04:10
Last Modified: 11 Feb 2025 04:10
URI: http://repo.upertis.ac.id/id/eprint/4208

Actions (login required)

View Item View Item