Pengaruh rebusan daun tempuyung terhadap frekuensi buang air kecil (bak) pada pasien batu ginjal di wilayah kerja puskesmas danguang-danguang

RESTY SAFITRI, RESTY SAFITRI (2014) Pengaruh rebusan daun tempuyung terhadap frekuensi buang air kecil (bak) pada pasien batu ginjal di wilayah kerja puskesmas danguang-danguang. Skripsi thesis, STIKes PERINTIS PADANG.

[img] Text
71 RESTY SAFITRI.docx

Download (356kB)

Abstract

RESTY SAFITRI (71) ABSTRAK Menurut data dari Puskesmas Dangung-Dangung, pada tahun 2013 terdapat 148 orang yang mengalami batu ginjal. Batu ginjal adalah benda keras atau padat, merupakan endapan beberapa mineral yang bersarang di dalam ginjal atau saluran kemih. Mineral-mineral tersebut tidak larut dan tidak terbawa oleh urin. Batu ginjal disebut juga nephrolithiasis atau renal calculi. Salah satu tindakan non farmakologis untuk mengatasi batu ginjal adalah dengan daun tempuyung. Mekanisme kerja daun tempuyung dalam mempengaruhi frekuensi buang air kecil (BAK) adalah dengan minum rebusan daun tempuyung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh rebusan daun tempuyung terhadap frekuensi buang air kecil (BAK) pada pasien batu ginjal. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 11 Mei 2014 sampai dengan 28 Juni 2014. Desain penelitian ini menggunakan quasi eksperimen dengan pendekatan one group pretest-posttest. Sampel penelitian ini adalah pasien batu ginjal di Wilayah Kerja Puskesmas Dangung-Dangung sebanyak 17 orang yang diambil secara simple random sampling. Berdasarkan analisis menggunakan komputerisasi dengan uji paired t test diperoleh nilai rata-rata (mean) frekuensi buang air kecil (BAK) sebelum pemberian rebusan daun tempuyung 3,53 sedangkan pada sesudah pemberian rebusan daun tempuyung rata-rata frekuensi buang air kecil (BAK) 5,35. Selain itu, dari hasil uji diperoleh nilai p=0,001 (p≤0,05) yang menunjukan adanya perbedaan signifikan antara sebelum dan sesudah intervensi, dengan tingkat kepercayaan 95% didapatkan nilai t= 11,823 (t>1,746) yang berarti bahwa perbedaan tersebut dapat diterima dengan nilai perbedaan rata-rata (mean) sebesar 1,824 (SD=0,636). Dimana wilayah perbedaan tersebut berada pada rentang 1,497-2,150. Dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh rebusan daun tempuyung terhadap frekuensi buang air kecil (BAK) pada pasien batu ginjal di Wilayah Kerja Puskesmas Dangung-Dangung tahun 2014. Diharapkan kepada peneliti selanjutnya lebih mempertajam penelitian dengan judul yang sama dengan memperluas lahan penelitian yang bertujuan untuk menambah pengetahuan pasien tentang obat tradisional batu ginjal, dan kepada keluarga khususnya keluarga dengan pasien batu ginjal bisa memberikan rebusan daun tempuyung untuk mengatasi susah buang air kecil (BAK) yang dirasakan oleh pasien batu ginjal.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: R Medicine > RT Nursing
Divisions: Fakultas Ilmu Kesehatan > S1 Keperawatan
Depositing User: lena lena
Date Deposited: 24 Sep 2019 08:19
Last Modified: 24 Sep 2019 08:19
URI: http://repo.upertis.ac.id/id/eprint/529

Actions (login required)

View Item View Item