PERBEDAAN IDENTIFIKASI SEL MAKROFAG PADA MUKOSA LAMBUNG TIKUS DENGAN GASTRITIS MENGGUNAKAN PEWARNAAN HEMATOKSILIN EOSIN DAN IMUNOHISTOKIMIA S100 PROTEIN

EGA, HANDARINOVIA (2020) PERBEDAAN IDENTIFIKASI SEL MAKROFAG PADA MUKOSA LAMBUNG TIKUS DENGAN GASTRITIS MENGGUNAKAN PEWARNAAN HEMATOKSILIN EOSIN DAN IMUNOHISTOKIMIA S100 PROTEIN. Skripsi thesis, Universitas Perintis Indonesia.

Text ega HANDARINOVIA.pdf Download (2MB)

Abstract

Sel makrofag merupakan satu dari tiga sel fagosit pada sistem imun dan terdistribusi secara luas pada jaringan tubuh. Hematoksilin eosin (HE) merupakan pewarnaan jaringan secara umum untuk melihat marfologi jaringan. Hematoksilin yang bersifat basa mewarnai inti yang bersifat asam sedangkan Eosin yang bersifat asam akan mewarnai sitoplasma yang bersifat basa.Pada pewarnaan HE mukosa lambung akan memperlihatkan sitoplasma bervakuol dan inti berwarna ungu, sedangkan sel yang lain seperti epitel atau fiboblas dengan sitoplasma berwarna merah muda.Imunohistokimia S100 Protein merupakan suatu metode mengidentifikasi antigen pada jaringan atau sel dengan menggunakan pengenalan antigen antibody. Sel makrofag yang diwarnai pada pewarnaan IHK akan tampak sel dengan S100 terwarnai coklat sehingga lebih mudah dikenali.Penelitian ini bertujuan untuk menghitung jumlah sel makrofag pada pewarnaan Hematoksilin eosin (HE) dan Imunohistokimia s100 protein (IHK). Metode penelitian yang digunakan Cross sectional yaitu variabel yang diteliti untuk melihat perbandingan pewarnaan (HE) dan (IHK). Sampel yang digunakan yaitu blok paraffin dari tikus yang menderita gastritis sebanyak 20 blok dengan 1 kelompok penelitian yaitu gastritis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa p value lebih kecil dari pada 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara jumlah sel makrofag pada pewarnaan Hematoksilin eosin (HE) dan Imunohistokimia S100 (IHK) pada sampel gastritis.

Actions (login required)

View Item