FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN STUNTING BALITA UMUR 12-59 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KUMPULAN KABUPATEN PASAMAN TAHUN 2021

NELLA DEVI, NELLA DEVI (2022) FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN STUNTING BALITA UMUR 12-59 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KUMPULAN KABUPATEN PASAMAN TAHUN 2021. Skripsi thesis, Universitas Perintis Indonesia.

Text Skripsi Nella Defi Angraini.pdf Restricted to Repository staff only Download (952kB)

Abstract

Kejadian stunting dipengaruhi banyak faktor diantaranya adalah kurangnya asupan protein dan zink, kurangnya pengetahuan gizi, pola asuh yang kurang baik, riwayat penyakit infeksi dan tingkat ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor resiko asupan protein, asupan zink, pengetahuan ibu, pola asuh, riwayat penyakit infeksi dan tingkat ekonomi dengan kejadian stunting. Penelitian ini menggunakan desain case control dengan jumlah sampel 40 orang dimana 20 kasus dan 20 kontrol. Sampel dipilih menggunakan teknik simple random sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dengan wawancara. Data dianalisis secara univariat dan bivariat. Analisis bivariat menggunakan uji Chi-square dengan 95% CI (ɑ=0,05). Balita stunting memiliki asupan protein dan zink kurang sebanyak 80% dan 90%. Pengetahuan ibu dan pola asuh balita stunting kurang sebanyak 80%. Balita stunting yang memiliki riwayat penyakit infeksi 50% dan memiliki tingkat ekonomi rendah 60%. Hasil analisis bivariat dapat disimpulkan bahwa asupan protein (p=0,000), asupan zink (p=0,000), pengetahuan ibu (p=0,024) dan pola asuh (p=0,024) merupakan faktor resiko kejadian stunting. Riwayat penyakit infeksi (p=0,333) dan tingkat ekonomi (p=0,744) bukan merupakan faktor resiko kejadian stunting. Kesimpulan dari penelitian ini adalah asupan protein, asupan zink, pengetahuan ibu, pola asuh merupakan faktor resiko kejadian stunting sedangkan riwayat penyakit infeksi dan tingkat ekonomi bukan merupakan faktor resiko kejadian stunting.

Actions (login required)

View Item