PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS BTA PADA PASIEN TB PARU SEBELUM DAN SESUDAH PENGOBATAN FDC FASE INTENSIF

RAHMAYANA 2110263259, RAHMAYANA 2110263259 (2023) PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS BTA PADA PASIEN TB PARU SEBELUM DAN SESUDAH PENGOBATAN FDC FASE INTENSIF. Skripsi thesis, Universitas Perintis Indonesia.

	Text SKRIPSI RAHMAYANA.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	Text ARTIKEL RAHMAYANA FIX.pdf Download (832kB)

Abstract

ABSTRAK Latar belakang: Obat anti TB Fixed-Dose Combination (OAT-FDC) diberikan dalam bentuk kombinasi dari beberapa jenis dalam jumlah yang cukup dan dosis yang tepat. Dosis tahap intensif dan dosis tahap lanjutan ditelan sebagai dosis tunggal pada saat perut kosong. Pengobatan TB dapat mengalami kegagalan jika panduan obat tidak adekuat, dosis obat tidak cukup, tidak teratur minum obat, jangka waktu pengobatan yang kurang dari semestinya, dan terjadinya resistensi obat sehingga timbul masalah baru seperti tuberkulosis resistensi multi obat (TB-MDR). Tujuan penelitian: Untuk mengetahui perbedaan hasil pemeriksaan mikroskopis BTA pada pasien TB paru sebelum dan sesudah pengobatan FDC fase intensif di Puskesmas Bandar Seikijang. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien yang terdiagnosa TB Paru pada tahun 2021- 2022 di Puskesmas Bandar Seikijang. Metode: analitik dengan pendekatan cross sectional study. Hasil penelitian: Analisa bivariat pada variabel dependen didapatkan Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,000 <0,05. Kesimpulan dan saran: ada perbedaan hasil pemeriksaan BTA sebelum pengobatan FDC intensif dengan sesudah pengobatan FDC intesif. Disarankan kepada masyarakat untuk memahami pentingnya kepatuhan meminumobat OAT FDC fase intensif, menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan, yang diharapkan dapat mencegah peingkatan penyakit TBC khususnya di Desa Bandar Sekijang. Kata kunci: Mycobacterium tuberculosis, Obat Anti TB Paru, TB MDR

Actions (login required)

View Item