PENGARUH PENAMBAHAN SAYUR BAYAM TERHADAP MUTU ORGANOLEPTIK DAN KADAR ZAT BESI DALAM DIMSUM BERBAHAN BELUT DAN TEMPE SEBAGAI MAKANAN ALTERNATIF PENCEGAH ANEMIA

RISKI NELFITA, RISKI NELFITA (2024) PENGARUH PENAMBAHAN SAYUR BAYAM TERHADAP MUTU ORGANOLEPTIK DAN KADAR ZAT BESI DALAM DIMSUM BERBAHAN BELUT DAN TEMPE SEBAGAI MAKANAN ALTERNATIF PENCEGAH ANEMIA. Skripsi thesis, Universitas Perintis Indonesia.

[img] Text
SKRIPSI RISKI NELFITA.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

Dimsum merupakan jenis makanan selingan yang memiliki ukuran kecil dengan harga yang relatif murah. Umumnya dimsum dibuat dengan bahan baku daging ayam. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penambahan sayur bayam terhadap mutu organoleptik dan kadar zat gizi besi dimsum berbahan belut dan tempe sebagai makanan alternatif pencegah anemia. Penelitian ini bersifat eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), yaitu 1 kontrol dan 3 perlakuan dengan 2 kali ulangan yang dilakukan pada bulan Januari - Maret 2024. Pengamatan subjektif yang dilakukan uji hedonik) dengan panelis 25 orang. Analisis kadar zat besi dan proksimat dilakukan di Laboraturium Kesehatan Padang dan Laboratorium Kimia Universitas Eka Sakti. Hasil penelitian adalah terdapat pengaruh pada indikator warna dimsum belut, tempe dengan penambahan sayur bayam . Pada indikator aroma, tekstur dan rasa tidak terdapat pengaruh pada dimsum belut, tempe dengan penambahan sayur bayam. Dan didapatkan formulasi terbaik adalah perlakuan C (belut 385 g, tempe 165 g penambahan bayam 40 g). Hasil analisis kadar zat besi tertinggi (15,18 mg) Pada perlakuan C (belut 385 g, tempe 165 g penambahan bayam 40 g). Hasil uji Analisis Proksimat pada perlakuan dengan kode sampel C didapatkan karbohidrat 19, 49 g, protein 21,84 g, lemak 4,76 g, air 49,67 g dan abu 4,22 g. Dimsum belut dan tempe dengan penambahan sayur bayam dapat memenuhi kebutuhan zat besi selingan perhari remaja. Oleh karena itu dimsum ini dapat menjadi alternatif cemilan bagi remaja untuk mencukupi asupan zat besi (Fe). Diharapkan masyarakat lebih memanfaatkan belut, tempe dan sayur bayam salah satunya dimsum sebagai makanan tinggi zat besi, dan inovasi inovasi produk lainnya yang berbahan dasar protein hewani, nabati dan sayuran. Kata Kunci (Key Word) : dimsum, belut, tempe, bayam.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: R Medicine > RZ Other systems of medicine
Divisions: Fakultas Ilmu Kesehatan > S1 Gizi
Depositing User: tripayuni ekaputri
Date Deposited: 20 Sep 2024 07:52
Last Modified: 20 Sep 2024 07:52
URI: http://repo.upertis.ac.id/id/eprint/3601

Actions (login required)

View Item View Item