Erick, Mahdani (2024) MUTU ORGANOLEPTIK DAN ANALISIS KADAR INDEKS GLIKEMIK PADA PEMBUATAN PUDING LABU KUNING (Cucurbita moschata) DAN KACANG MERAH (Phaseoulus vulgaris L.) DENGAN PENAMBAHAN KURMA (Phoenix dactylifera) SEBAGAI MAKANAN SELINGAN PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2. Skripsi thesis, Universitas Perintis Indonesia.
Text
SKRIPSI ERICK MAHDANI.pdf Restricted to Repository staff only Download (4MB) |
|
Text
Cover, Abstrak, Bab 1 & Bab 5.docx_ERICK.pdf Download (287kB) |
Abstract
Diabetes melitus tipe 2, adalah penyakit tidak menular yang muncul secara global. Pola makan yang sebaiknya dikonsumsi oleh penderita diabetes melitus tipe 2, adalah makanan yang rendah akan indeks glikemiknya, dan tinggi serat. Labu kuning, kacang merah, dan kurma dapat dimanfaatkan secara baik dalam pembuatan olahan pangan yaitu puding. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui mutu organoleptik, dan kadar indeks glikemik puding labu kuning (Cucurbita moschata), kacang merah (Phaseolus vulgaris L.) sebagai makanan selingan pada penderita diabetes melitus tipe 2. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari - Februari 2024. Desain penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan 3 perlakuan, dimana terdapat 1 kontrol dengan 2 pengulangan. Pada pembuatan puding labu kuning, kacang merah dan kurma, sebagai makanan selingan pada pasien diabetes melitus tipe 2, Pengamatan yang dilakukan meliputi mutu organoleptik (warna, aroma, tekstur, rasa), serta analisis uji indeks glikemik. Penelitian ini bersifat eksperimen Pembuatan produk puding dan uji organoleptik, serta indeks glikemik dilakukan dilaboratorium Universitas Perintis Indonesia, untuk uji proksimatnya dilakukan di laboratorium Universitas Eka Sakti. Hasil uji organoleptik yang didapatkan adalah rata-rata kesukaan panelis pada perlakuan D (Puding labu kuning 100 g dan kacang merah 20 g: kurma 150 g), indeks glikemik yang didapatkan dengan hasil klasifikasi tinggi yaitu roti tawar putih 100 dan puding labu kuning 95,05. Beban glikemik yang didapatkan dengan hasil klasifikasi tinggi yaitu roti tawar putih 25 dan puding labu kuning 23,25. Didapatkan kesimpulan dari uji mutu organoleptik terbaik adalah perkaluan 3 (Puding labu kuning 100 g dan kacang merah 20 g: kurma 150 g), dan disarankan kepada peneliti selanjutnya agar menguji nilai indeks glikemik dari perlakuan 1 dan perlakuan 2, agar dapat memanfaatkan labu kuning (Cucurbita moschata), kacang merah (Phaseolus vulgaris L.) dan penambahan kurma (Phoenix dactylifera), supaya bisa diolah menjadi puding tanpa gula dengan penambahan kurma yang lebih baik Kata kunci: puding, labu kuning, kacang merah, kurma
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RZ Other systems of medicine |
Divisions: | Fakultas Ilmu Kesehatan > S1 Gizi |
Depositing User: | tripayuni ekaputri |
Date Deposited: | 10 Jan 2025 03:47 |
Last Modified: | 10 Jan 2025 03:47 |
URI: | http://repo.upertis.ac.id/id/eprint/3771 |
Actions (login required)
View Item |