ANALISIS HISTOPATOLOGI JARINGAN EPITEL PADA KULIT TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) YANG TERINFEKSI JAMUR Malassezia furfur Dan Candida albicans

Lili Sari Yanti1,, Lili (2024) ANALISIS HISTOPATOLOGI JARINGAN EPITEL PADA KULIT TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) YANG TERINFEKSI JAMUR Malassezia furfur Dan Candida albicans. Skripsi thesis, Universitas Perintis Indonesia.

	Text SKRIPSI LILY SARI YANTI 29 OKTOBER 2024.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB)
	Text SKRIPSI ( COVER,ABSTRAK,BAB 1 & 5).pdf Download (921kB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi perubahan histopatologi pada epitel jaringan kulit tikus putih (Rattus norvegicus) yang terinfeksi oleh jamur Malassezia furfur dan Candida albicans. Infeksi jamurini sering kali menyebabkan perubahan patologis pada kulit yang penting untuk dipahami guna merancang strategi terapi yang lebih efektif. Sebanyak 25 tikus dibagi menjadi lima kelompok: satu kelompok kontrol, dua kelompok infeksi tunggal (Malassezia furfur dan Candida albicans), serta dua kelompok infeksi campuran dari kedua jenis jamur tersebut. Infeksi dilakukan dengan aplikasi topikal jamur pada kulit tikus selama 4 minggu. Setelah periode infeksi, jaringan dermis diambil dan diperiksa menggunakan teknik histopatologi dengan pewarnaan hematoksilin-eosin (H&E). Hasil analisis menunjukkan bahwa infeksi Malassezia furfur dan infeksi Candida albicans menghasilkan kerusakan epitel, sedangkan jaringan yang sembuh dengan ekstrak jamur endofit mampu mengembalikan jaringan epitel seperti semula. Dari kerusakan dengan presentasi tertinggi 50% hingga menjadi paling rendah kerusakan dengan presentasi 5,5% pada jamur malassezia furfur. Kata kunci: Histopatologi, Epitel, Kulit, Malassezia furfur, Candida albicans

Actions (login required)

View Item