KADAR ASAM URAT PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU YANG MENDAPAT TERAPI OBAT ANTI TUBERKULOSI (OAT) DI RUMAH SAKIT AWAL BROS UJUNG BATU

Novita Mardiliza, Novita (2024) KADAR ASAM URAT PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU YANG MENDAPAT TERAPI OBAT ANTI TUBERKULOSI (OAT) DI RUMAH SAKIT AWAL BROS UJUNG BATU. Skripsi thesis, Universitas Perintis Indonesia.

	Text cover, abstrak, bab 1&5.pdf Download (410kB)
	Text SKRIPSI NOVITA fix(3)(1)(2)-1.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)

Abstract

Pada pengobatan Tuberkulosis Paru (TB), Pirazinamid menstimulasi reseptor URATI yaitu transporter yang berperan dalam mereabsorbsi asam urat pada tubulus, sedangkan etambutol menghambat The Organic Anion Transporter 1 dan The Organic Anion Transporter 3 yang berfungsi dalam mengeksresikan asam urat melalu tubulus ginjal. Penelitian ini bertujuan mengetahui kadar asam urat pada pasien tuberkulosis paru yang mendapat terapi obat anti tuberkulosis (OAT) dalam waktu > 1 bulan di RS Awal Bros Ujung Batu. Manfaat dari penelitian ini adalah dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan terbaru bagi peneliti dan masyarakat. Metode penelitian yang digunakan bersifat deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian dari 20 sampel pasien tuberculosis yang mendapat terapi OAT terdapat 14 pasien (70%) dengan kadar asam urat meningkat dan 6 pasien (30%) dengan kadar asam urat normal. Berdasarkan lama konsumsi OAT , 4 orang (20%) pada 1-2 bulan mengkonsusmsi OAT dengan kadar asam urat meningkat, 4 orang (20%) pada 3-4 bulan mengkonsumsi OAT, 6 orang (30%) pada 5-6 bulan mengkonsumsi OAT. Kesimpulan dari penelitian ini didapat peningkatan asam urat biasanya mulai terjadi difase intensif pengobatan yaitu 1-2 bulan pada pasien yang mengkonsumsi kombinasi Pirazinamid dan Etambutol.

Actions (login required)

View Item