Nurul Huda Hasibuan,, Nurul , (2024) PENGARUH PENUNDAAN PEMBUATAN APUSAN DARAH TEPI TERHADAP GAMBARAN MORFOLOGI ERITROSIT DAN LEUKOSIT. Skripsi thesis, Universitas Perintis Indonesia.
![]() |
Text
NURUL HUDA HASIBUAN (BAB 1-5).pdf Download (571kB) |
![]() |
Text
NURUL HUDA HASIBUAN (SKRIPSI).pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Proses pemeriksaan laboratorium melalui beberapa tahapan yaitu pra analitik, analitik, dan pasca analitik. Semua proses tersebut harus diperhatikan karena memberikan pengaruh terhadap hasil yang dikeluarkan. Sediaan apus darah tepi yang layak untuk dilakukan identifikasi morfologi dapat memenuhi beberapa syarat yang telah ditetapkan. Sampel dengan darah EDTA ini mempunyai batas waktu yang cukup pendek untuk segera dibuat preparat. Ada beberapa sebab yang mengakibatkan apusan darah tepi tidak layak diperiksa. Salah satunya adalah distorsi atau kerusakan sel yang diakibatkan karena penundaan pemeriksaan setelah sampel diambil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Pengaruh Penundaan Pembuatan Apusan Darah Tepi Terhadap Gambaran Morfologi Eritrosit dan Leukosit. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan sampel pasien yang berobat di Rs. Bhayangkata TK II Medan sebanyak 9 orang. Teknik sampling yang digunakan ialah purposive sampling atau sampel yang sengaja dipilih. Analisa data menggunakan Uji Chi Square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada pembuatan SADT langsung didapatkan hasil warna morfologi Eritroist 100% Baik. Pada penundaan 6 Jam 55,5% Baik, 44,5% Sedang. Pada penundaan 24 Jam 22,2% Baik, 33,3% Sedang dan 44,5% Buruk. Pada Sitoplasma Morfologi Leukosit, sediaan langsung didapatkan hasil 100% Baik. Pada penundaan 6 Jam 66,6% Baik, 33,4% Sedang. Pada penundaan 24 Jam 33,3% Baik, 33,3% Sedang dan 33,3% Buruk. Pada Inti Sel Morfologi Leukosit, sediaan langsung didapatkan hasil 100% Baik. Pada penundaan 6 Jam 55,5% Baik, 44,5% Sedang. Pada penundaan 24 Jam 55,5% Sedang dan 44,5% Buruk. Berdasarkan Analisa uji Chi Square didapatkan nilai p pada warna Eritrosit ialah 0,011 (<0,05), pada sitoplasma Leukosit nilai p ialah 0,011 (<0,05), pada inti sel Leukosit nilai p 0.003 (<0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh penundaan pembuatan SADT pada morfologi eritrosit dan leukosit.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RZ Other systems of medicine |
Divisions: | Fakultas Ilmu Kesehatan > D4 Analis Kesehatan |
Depositing User: | tripayuni ekaputri |
Date Deposited: | 05 Feb 2025 07:30 |
Last Modified: | 05 Feb 2025 07:30 |
URI: | http://repo.upertis.ac.id/id/eprint/4082 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |