HUBUNGAN KADAR SGOT DAN SGPT PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU DI PUSKESMAS LUBUK MUDA KABUPATEN BENGKALIS

Abdul Kafi, Abdul Kafi (2024) HUBUNGAN KADAR SGOT DAN SGPT PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU DI PUSKESMAS LUBUK MUDA KABUPATEN BENGKALIS. Skripsi thesis, Universitas Perintis Indonesia.

	Text ARTIKEL JURNAL ABDUL KAFI.pdf Restricted to Repository staff only Download (809kB)
	Text SKRIPSI BAB 1 & BAB 5 ABDUL KAFI 2310263489.pdf Download (228kB)
	Text SKRIPSI ABDUL KAFI.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB)

Abstract

Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular akibat infeksi dari bakteri Mycobacterium tuberkulosis. Penanggulangan TB dapat dilakukan dengan cara pemberi kekebalan dan pemberian obat. Pengobatan TB dapat merusak hati, serta enzim SGOT dan SGPT terkait dengan fungsi hati. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kadar SGOT Dan SGPT pada pasien Tuberkulosis Paru di Puskesmas Lubuk Muda Kabupaten Bengkalis. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan 30 sampel serum pasien TB paru sebelum mengonsumsi Obat Anti Tuberkulosis (OAT) dan setelah 2-4 bulan mengonsumsi OAT. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan teknik total sampling. Variable yang diamati adalah kadar SGOT dan SGPT. Hasil pengukuran menggunakan alat Spektrofotometer menunjukkan hasil pemeriksaan kadar SGOT dan SGPT pada pasien tuberkulosis paru sebelum dan setelah 2-4 bulan mengonsumsi OAT di Puskesmas Lubuk Muda Kabupaten Bengkalis, sebanyak 2 responden mengalami peningkatan kadar SGOT dan SGPT, sedangkan sebanyak 28 masih dalam keadaan normal. Berdasarkan hasil didapatkan SGOT dan SGPT sebelum mengonsumsi OAT (0,842 > 0,361) dan SGOT dan SGPT setelah 2-4 bulan mengonsumsi OAT (0,805 > 0,361) yang dapat disimpulkan adanya hubungan yang signifikan. Kata kunci : Tuberkulosis, SGOT, SGPT

Actions (login required)

View Item